Dalam beberapa tahun terakhir, laporan kebakaran dan bahkan ledakan yang disebabkan oleh baterai lithium-ion sering terjadi. Baterai lithium-ion terutama terdiri dari bahan elektroda negatif, elektrolit, dan bahan elektroda positif. Aktivitas kimia grafit bahan elektroda negatif dalam keadaan bermuatan agak mirip dengan logam litium. Film SEI di permukaan akan terurai pada suhu tinggi, dan ion litium yang tertanam dalam grafit akan bereaksi dengan elektrolit dan pengikat polivinilidena fluorida dan akhirnya akan melepaskan banyak panas.
Larutan organik alkil karbonat biasanya digunakan sebagai elektrolit, yang mudah terbakar. Bahan elektroda positif biasanya berupa oksida logam transisi, yang memiliki sifat pengoksidasi kuat dalam keadaan bermuatan, dan mudah terurai untuk melepaskan oksigen pada suhu tinggi. Oksigen yang dilepaskan bereaksi dengan elektrolit untuk mengoksidasi, dan kemudian keluar banyak panas.
Tentu saja, baterai lithium ion akan menjadi tidak stabil saat dipanaskan dengan suhu tinggi. Namun, apa yang sebenarnya terjadi jika kita terus memanaskan baterai? Di sini kami melakukan pengujian nyata terhadap sel NCM yang terisi penuh dengan tegangan 3,7 V dan kapasitas 106 Ah.
Metode Pengujian:
1. Pada suhu kamar (25±2℃), sel tunggal terlebih dahulu dibuang ke tegangan batas bawah dengan arus 1C dan dibiarkan selama 15 menit. Kemudian gunakan arus konstan 1C untuk mengisi daya hingga tegangan batas atas dan beralih ke pengisian tegangan konstan, hentikan pengisian daya saat arus pengisian turun menjadi 0,05C, dan sisihkan selama 15 menit setelah pengisian;
2. Tingkatkan suhu dari suhu kamar menjadi 200°C dengan kecepatan 5°C/menit, dan pertahankan pada suhu 5°C per liter selama 30 menit;
Kesimpulan:
Sel litium pada akhirnya akan terbakar ketika suhu pengujian terus ditingkatkan. Dari proses di atas kita lihat dulu katup buang terbuka, cairan keluar; saat suhu semakin meningkat, cairan kedua dikeluarkan dan pembakaran dimulai. Sel baterai rusak pada suhu sekitar 138°C, yang sudah lebih tinggi dari suhu pengujian standar umum yaitu 130°C.
Waktu posting: 27 Januari 2021